Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Kurikulum Merdeka Belajar

Mengenal Kurikulum Merdeka Belajar
Foto : freepik.com

Halo Sobat Cerita Ayah, sebelum bahas lebih jauh mengenai Kurikulum Merdeka Belajar, kita tengok dulu yuk apa yang dimaksud dengan kurikulum dan apa itu merdeka belajar.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi.

Sejauh ini Kurikulum Pendidikan di Indonesia memang telah mengalami berbagai perubahan, mulai dari Kurikulum 1947, Kurikulum 1964, Kurikulum 1968 hingga terakhir ada Kurikulum 2013 sebelum akhirnya berganti menjadi Kurikulum Merdeka.

Istilah Merdeka Belajar sendiri pertama kali dicetuskan oleh Menteri Nadiem Makarim pada peringatan Hari Guru Nasional 2019.

Menteri Nadiem Makarim dalam penjelasannya mengatakan bahwa Merdeka Belajar merupakan konsep pengembangan pendidikan di mana seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat menjadi agen perubahan (agent of change). Para pemangku kepentingan yang dimaksud tersebut adalah keluarga, guru, institusi pendidikan, dan juga masyarakat.

Lebih lanjut beliau menerangkan ada tiga indikator keberhasilan program Merdeka Belajar yang digagasnya yaitu partisipasi siswa-siswi dalam pendidikan Indonesia yang merata, pembelajaran yang efektif, dan tidak adanya ketertinggalan anak didik.

Mengapa Kurikulum Merdeka Belajar?

Beragkat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh tim PISA (Programme for International Student Assessment) menunjukkan bahwa 70% siswa berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. 

Selain itu, hasil tersebut juga menunjukkan bahwa adanya kesenjangan dalam hal kualitas belajar antar wilayah dan juga antar kelompok. Seperti yang kita ketahui bersama, pendidikan antara kepulauan Papua sangat jauh tertinggal dibanding pulau Jawa. 

Kemudian sejak Maret 2020, kesenjangan pendidikan makin diperparah dengan adanya pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia.

Hal itulah yang melatarbelakangi pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) sehingga mengembangkan Kurikulum Merdeka dengan tujuan utama untuk memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama dialami anak-anak Indonesia.

Apa itu Kurikulum Merdeka Belajar?

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan kebijakan pengembangan yang dikeluarkan Kemdikbudristekdikti untuk pembelajaran peserta didik di sekolah. 

Kurikulum ini juga dikenal dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana isi atau konten pembelajaran lebih dioptimalkan sehingga peserta didik dapat memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Nah berikut beberapa informasi terkait Kurikulum Merdeka Belajar yang Cerita Ayah lansir dari dari laman resmi Kemdikbud RI.

Guru Lebih Leluasa

Yang membedakan Kurikulum Merdeka Belajar dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya adalah keleluasan. 

Ya, pada kurikulum merdeka ini guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Guru juga bisa membuat projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila yang dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Namun projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu saja, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Sekolah Harus Membantu SDM Guru

Terkait dengan kurikulum ini, sekolah atau lembaga pelaksana juga memiliki peranan yang sangat penting dalam membuat sebuah rencana pembelajaran baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Dalam jangka pendek, sekolah dituntut untuk membantu sumber daya yang dimilikinya. Salah satunya dengan memberikan berbagai pelatihan bagi para guru.

Pelatihan tersebut meliputi pelatihan terkait pemahaman terhadap kurikulum, konsep dan juga tahap implementasinya. Termasuk adanya sebuah praktik nyata yang dilaksanakan oleh guru.

Sehingga bukan hanya pengetahuan saja yang menjadi output  pada kurikulum ini melainkan juga pemahaman aplikatif.

3 Jalur untuk Tahap Implementasi Penerapan Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka, merdeka belajar
Foto : freepik.com

Hadirnya Kurikulum Merdeka Belajar merupakan inovasi di dunia pendidikan yang diharapkan dapat memajukan pendidikan anak-anak di Indonesia. Namun implementasi penerapannya tentu tidak mudah.

Oleh karenanya Kemdikbudristek sendiri telah menyiapkan tiga jalur untuk membantu tahap kesiapan setiap satuan pendidikan.

Tiga jalur tersebut sudah disesuaikan dengan kondisi dan situasi dari masing-masing satuan pendidikan, yakni:

Jalur Mandiri Belajar

Jalur pertama yaitu Mandiri Belajar. Jalur ini akan memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan kurikulum merdeka.

Implementasi kurikulum ini hanya mengambil beberapa beberapa bagian atau prinsip-prinsipnya saja tanpa mengganti kurikulum yang sedang diterapkan pada satuan PAUD, Kelas 1, Kelas VII, dan Kelas X, dalam

Jalur Mandiri Berubah

Jalur kedua memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, Kelas 1, Kelas VII, dan Kelas X.

Jalur Mandiri Berbagi

Dengan jalur ketiga ini, sekolah bisa mengembangkan sendiri perangkat ajar dalam proses penerapan kurikulum merdeka.

Jalur ini juga memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan sendiri perangkat ajar pada satuan pendidikan PAUD, Kelas 1, Kelas VII, dan Kelas X.

Selain tiga jalur tersebut, untuk kemudahan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar, pihak sekolah juga bisa memanfaatkan layanan platform Pijar Sekolah. Apa itu?

Pijar Sekolah merupakan sebuah platform pembelajaran digital terpadu yang mendukung pihak sekolah dalam menciptakan pembelajaran digital yang seru dan menyenangkan. 

Platform ini hadir dengan ribuan konten digital yang menarik, mulai dari Buku Digital Interaktif, Buku Digital, Video Pembelajaran, hingga Laboratorium Maya yang bisa dimanfaatkan oleh semua siswa untuk mendukung proses mereka dalam belajar di sekolah.

Selain itu, Pijar Sekolah dapat membantu pihak sekolah dalam melakukan pelaksanaan ujian. Melalui Pijar Sekolah, pihak sekolah dengan mudah melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Aplikasi (UBK), dan memudahkan para guru dalam membuat soal, melakukan penjadwalan ujian, mengawasi ujian, dan memeriksa hasil ujian. Wah, sangat menarik!

Eits, tunggu dulu. Tidak hanya itu, Pijar Sekolah juga memiliki berbagai fitur canggih yang dapat membantu Sekolah dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Sebut saja fitur Sistem Manajemen Sekolah (SMS). Melalui fitur ini pihak sekolah khususnya guru pasti akan sangat terbantu dalam melakukan reporting data yang dibutuhkan. Mulai dari data absensi, hingga nilai siswa semuanya bisa dengan mudah diolah melalui SMS. 

Fitur-fitur lainnya seperti Konten Pembelajaran, CMS Konten, Uji Kompetensi dan Penilaian, Kelas Virtual juga tidak kalah menarik. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai fitur-fiturnya silakan langsung berkunjung ke website pijarsekolah.id.

Itulah sedikit penjelasan mengenai Kurikulum Merdeka. Semoga dengan hadirnya kurikulum ini, pendidikan di negeri ini semakin baik dan tidak ada lagi anak-anak Indonesia yang tertinggal. Salam Pendidikan!

Posting Komentar untuk "Mengenal Kurikulum Merdeka Belajar"