7 Tips Memaksimalkan Potensi Otak Anak
Maka, setiap orang tua perlu memahami masa “Golden Age” pada anak. Masa “Golden Age” adalah masa dimana seorang anak mengalami perkembangan dan pertumbuhan emas di awal kehidupannyayaitu 0-5 tahun.
Para orang tua dapat memaksimalkan potensi otak anak bukan hanya melalui asupan makanan yang kaya akan nutrisi, tapi juga dipengaruhi oleh faktor seperti hubungan, pengalaman dan lingkungan anak.
Tips Memaksimalkan Potensi Otak Anak
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu memaksimalkan potensi otak anak anda:
Membacakan buku bergambar
Membacakan buku pada anak merupakan aktivitas yang mampu merangsang kecerdasan linguistiknya. Mulailah membacakan buku pada Si Kecil meskipun mereka tidak memahami kata-katanya.
Disamping itu, pada saat membacakan buku, peluk dan rangkullah anak anda, sehingga mereka bisa merasakan kebahagian bersama anda dan mampu membuat anak anda lebih sehat.
Dengan membiasakan Si Kecil membaca buku sejak usia dini, maka Si Kecil akan tumbuh dengan minat baca yang tinggi seumur hidupnya.
Bicaralah dengan Anak
Tak hanya membacakan buku pada anak, mengajaknya berbicara juga mampu mengembangkan potensi kecerdasan linguistiknya. Sebagai orang tua, meluangkan waktu bersama anak sembari mengajaknya berbicara merupakan hal yang sangat penting dalam fase pertumbuhannya. Lakukanlah komunikasi dua arah yaitu selain mengajaknya berbicara juga dengarkan anak anda ketika berbicara, meski masih terbata-bata setidaknya anda mampu melihat usahanya untuk berkomunikasi dengan anda.
Bernyanyilah dengan Anak
Terlepas dari keyakinan anda sebagai orang tua, bernyanyi juga mampu merangsang tumbuh kembang otak anak anda loh. Terkhusus untuk keluarga Muslim, bernyanyi dapat anda ganti dengan membacakan Al Qur’an ataupun mendengarkan beberapa murottal pada anak anda. Hal ini dapat anda lakukan pada saat bepergian bersama keluarga atau lagi ngumpul di ruangan keluarga bahkan pada saat menjelang tidur.
Bermain
Bermain bersama anak dapat mengembangkan potensi kecerdasan kinestetiknya. Bergeraklah bersama anak anda dengan gerakan yang mampu merangsang keterampilan kerja samanya dan rasa percaya diri.
Membatasi Tontonan Anak
Banyak orang tua memfasilitasi anak mereka dengan tontonan TV bahkan gadget dengan tujuan agar anak mereka duduk dengan tenang. Padahal , dengan pola pengasuhan seperti ini dapat menyebabkan anak anda tidak dapat bersosialisasi. Segeralah ambil gadget pada anak anda dan batasi tontonannya dan biarkan mereka bermain di luar bersama teman-temannya sambil tetap mengawasi anak andaanda.
Ajari mengenai makna hidup
Makna hidup yang dimaksud disini yaitu berusaha, pujian dan rasa kecewa. Berusaha dalam artian membiarkan anak anda mengambil resiko, yaitu ketika anak anda dalam proses belajar berjalan dan terjatuh, biarkan Si Kecil berusaha bangkit lagi ataukah ketika anak anda terjatuh dari sepeda, jangan langsung membantu mereka. Biarkan mereka belajar mandiri dan memecahkan masalahnya sendiri sehingga anak anda dapat belajar dari pengalaman. Perlu diingat, dalam setiap proses belajar anak anda, pastikan selalu dalam pengawasan.
Dan pujian yaitu ketika anak anda fokus pada apa yang ia lakukan dengan benar, maka berilah semangat pada setiap tahapannya dan berilah pujian terhadap hasilnya. Rasa kagum pada setiap tahapan perkembangannya akan menentukan arah hidupnya ketika anak anda sudah beranjak remaja hingga dewasa.
Sedangkan, makna kecewa yaitu ketika anda ingin bepergian seperti hendak berangkat kerja, pastikan anda tetap pamit pada anak anda, beri tahukan kemana tujuan anda dan akan kembali lagi. Jadi tak perlu pergi secara diam-diam, sembunyi-sembunyi, lalu kabur saat anak tak menyadarinya.
Banyak dari orang tua merasa takut anak mereka menangis ketika ditinggal pergi, justru disitulah proses belajarnya, anak anda perlu belajar kecewa, belajar bahwa tidak semua dalam hidup bisa terjadi sesuai harapan ataupun keinginannya serta sejatinya anda telah mengajari anak anda budaya pamit, bukan budaya sembunyi-sembunyi lalu kabur.
Berikanlah asupan makanan yang bernutrisi dan juga halal.
Asupan makanan yang bernutrisi untuk anak anda sebetulnya dimulai pada masa kehamilan. Kesehatan Ibu hamil sangat penting untuk pertumbuhan bayi dan otak bayi. Ibu Hamil perlu asupan makanan yang kaya Omega 3 atau DHA untuk tumbuh kembang otak bayi. Tetaplah konsultasi ke dokter anda untuk memantau perkembangan janin bayi anda.
Pada saat bayi sudah lahir, berikan ASI sebagai makanan utama bayi anda 0-6 bulan dengan terus memastikan asupan makanan bernutrisi lengkap terhadap ibu menyusui, kemudian dilanjut tahap MPASI hingga anak anda sudah siap mengonsumsi makanan keluarga. Teruslah berkonsultasi ke dokter anda untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi anda.
Sedangkan cakupan makanan yang kategori halal bukan hanya terpaut pada jenis makanannya ataupun yang sudah berlabel halal dari MUI, tetapi sumber serta cara mendapatkan makanan tersebut adalah dengan cara yang benar pula.
Nah, disinilah peran utama seorang Ayah sebagai pencari nafkah untuk tetap memastikan upah dari hasil kerjanya dengan cara benar pula atau hasil kerja yang berkah.
Demikian tips memaksimalkan potensi otak anak. Semoga bermanfaat
Tipsnya bagus banget nih, selain memberikan nutrisi, membacakan buku dan bernyanyi bersama anak selalu aku lakukan. Semoga anakku bisa tumbuh dan berkembang dengan maksimal.
BalasHapusSetuju banget bagian untuk tak pergi diam-diam itu, karena itu melatih anak untuk bersikap menerima dan tidak merasa dibohongi oleh orang tuanya. Lagipula anak khan harus mengerti bahwa orang tuanya pergi bekerja, bukan untu bersenang-senang sendirian
BalasHapusTips lainnya juga setujuuuu
Setuju banget dengan poin akhir yang mengharuskan kita sebagai orang tua untuk memberikan asupan makanan yang bernutrisi dan halal. Poin tersebut mengingatkan juga kita sebagai kepala rumah tangga untuk mencari rezeki untuk keluarga dengan jalan yang halal
BalasHapusSangat memotivasi, karena sekarang saya sedang mendampingi anak saya yang berusia 2 tahun. Semoga bisa menjaga amanah ini dan bisa memberikan yang terbaik.
BalasHapusAku juga khawatir kepada anakku skrg. Sukanya selalu main hp sejak bangun tidur ampe mau tidur. Kalo hpnya diambil, nangisnya luar biasa. Ya pelan2 sih aku kasih tahu, sambil diajak main ke tetangga. Soalnya emg ga ada anak seumurannya di sini. Jadi kalo mau main ama di atas umurnya, malah kena pengaruh, baik omongan maupun tindakannya. Emg sih mendidik anak zaman skrg lbh sulit ya kak. Semoga aku bisa ya nerapin tips di atas.
BalasHapusMasyaAllah bener banget sih ini, kadang tuh kita ngga memperhatikan apa aja yang dikonsumsi anak lho yaa, apakah sudah halal dan baik. Luput ituu
BalasHapusTipsnya keren bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. Tapi memang benar baik tidaknya karakter anak bisa juga ditentukan dari cara orang tua memberikan makan kepada anak. Kalau kita memberikan makan dengan uang halal sudah pasti anak akan tumbuh sehat dan menjadi pribadi yang baik. Demikian sebaliknya. Inilah sebuah pengingat bahwa orang tua sangat berperan dalam membentuk kepribadian anak.
BalasHapusAh iya, ASI adalah asupan terbaik untuk buah hati ya
BalasHapusDan agar anak bisa tumbuh secara optimal, maka perlu simulasi dan nutrsi terbaik ya mas
Bicara dan bermain dengan anak ini tampak seperti hal yang sepele ya padahal dampaknya itu luar biasa untuk tumbuh kembang anak. Kecerdasan anak ditunjang dari kebahagiaan dan kenyamanan dirinya ya
BalasHapusTips yang harus dibaca setiap orangtua dan calon ortu nih.
BalasHapusSaat memutuskan memiliki seorang anak, maka sebagai orangtua harus memberikan hal yang berkualitas pada anak, termasuk waktu, khususnya pada masa emas pertumbuhan anak.
Kedekatan anak dengan orangtuanya dengan cara tersebut memang diperlukan sih, karena bisa berpengaruh untuk tumbuh dan kembangnya juga ya
BalasHapussetuju banget nih, anak perlu didukung linguistik dan kinestetiknya, begitupun mengajarkan anak tentang pujian juga rasa kecewa karena tidak semua keinginan anak bisa orangtua penuhi. Peran Ayah sama pentingnya dengan Ibu juga untuk memaksimalkan potensi anak :)
BalasHapusAnak saya baru usia 2 tahun dan tips2 diatas pas banget diterapkan bersama anak. Makasih banyak infonya ya kak
BalasHapusJarang sekali ada ayah yang care sama tumbuh kembang anaknya, salut sih karena sangat langka loh, dan memang seharusnya ya begini ini, ayah juga berperan dalam mengasuh dan mendidik anak
BalasHapusWah baru kali ini nih baca tips parenting dari bapack2, kan emang ya parenting harus dari kedua orang tua. Tips2 nya juga daging yaaaa, soal pendampingan tontonan sama game emang wajib sih
BalasHapussetuju nih, urusan parenting tidak hanya tugas mamak tapi juga bapack-bapack doong ya.
Hapuspilah pilih game harus yang punya manfaat bagi anak bukan hanya kesenangan ya :)
Tipsnya sangat bermanfaat sekali. Kelihatannya sepele tapi ternyata banyak orang tua yang luput memberika itu untuk mendukung potensi otak anak. So noted banget nih
BalasHapusTerimakasih tipsnya. Aku biasa diskusi masalah ini dengan suami. Kayaknya abis ini artikel mas nya bakal jadi tema diskusi ku selanjutnya. Haha
BalasHapusAnak-anak ini mudah sekali meniru perbuatan orangtua daripada mendengar kata-kata.
BalasHapusJadi memang lebih optimal bila memberi contoh yang baik dan tanpa banyak kata, anak bisa meniru.
wah makasi banget tipsnya yaaaaa. Setuju banget selain bernutrisi, makanan yang dihaslkan juga harus makanan halal yaaaa
BalasHapusSekarang sih bukan tontonan yang perlu dibatasi, tapi penggunaan gadget yang mesti diawasi. Semoga saya bisa jadi orang tua yang bisa mencerdaskan anak
BalasHapusyang paling penting itu harus dapat memahami keinginan anak .. bnyak org tua yg gagal paham sama kemauan anak, dan itu menurut saya cukup urgent sebagai orang tua
BalasHapusHal yang paling sullit untuk saya adalah budaya pamit itu lho. haha... Rasanya ingin urusan kita lancar dan meminimalisir stress dalam mengasuh anak. Misalnya saat saya ingin me time sekedar pergi ke swalayan, karena setiap hari di rumah. Saat itu budaya umpet-umpetan dilakukan. Mau gimana lagi, karena jika tidak begitu, suasana hati ibunya bakal berpengaruh ke keluarga sepanjang hari.
BalasHapusSetuju mbak, memang ketika anak dicekoki layar gawai, mereka akan sangat anteng dan 'tidak mengganggu' aktivitas orang tuanya. Tapi kalau terus-terusan kaya gitu, yang ada malah kreativitasnya mati, imajinasinya ga berkembang karena semua yang visual sudah tersedia.
BalasHapusBeda kalau dibacain cerita, dia akan berimajinasi membayangkan kejadian-kejadian dalam cerita tersebut.
Memberikan asupan gizi halal dan toyyib akan memberikan tumbuh kembang anak menuju gizi baik seiring pertumbuhan usia
BalasHapusSebagai orang tua semoga bisa menerapkan tips2 di atas. Terima kasih atas informasinya
BalasHapusBener banget jangan biasakan anak main gadget terlalu banyak ya kak. Bisa jadi buat mereka kecanduan
BalasHapusSaat ini saya sedang menggarap potensi anak, mumpung ia berusia 3 tahun. Dari dalam rumah jadi sering terdengar suara saya menyanyi dan bercerita. Wkwkwkk
BalasHapusGapapa deh, demi anak.
Dulu sewaktu anak masih balita, sering beli buku cerita bergambar meski dia belum paham baca, alkitab juga yang bergambar jadi anak bisa ada pengenalan sedikit-sedikit tentang hal-hal baru secara visual. Tiap malam kalau mau bobok juga di nyanyiin, gak terasa udah 17 thn yang lalu hehe
BalasHapusMasukan banget nih pembahasannya buat aku. Yaaa meski belum menikah dan punya anak, lajang kudu belajar parenting sejak dini kan?
BalasHapusParenting yang sangat penting dipelajati untuk para calon orang tua ini. Karena semuanya nanti akan menentukan bagaimana sang anak tumbuh dan berkembang
BalasHapusAzzury
BalasHapusAzzury
Azzury
Azzury
Azzury